Seorang pria Cina Li Ching-Yuen dikabarkan pernah hidup hingga
berusia 256 tahun dan selama hidupnya memiliki 23 istri hingga memiliki
200 keturunan.
Kisah Li Ching-Yuen (di eja Li Ching-Yun) mulai merebak setelah surat kabar diseluruh dunia melaporkan kematiannya pada 6 Mei 1933. Berita kematiannya yang dicetak di New York Times pada 6 Mei 1933, Li Ching-Yun warga Kaihsien yang terletak di Provinsi Cina Szechwan, ia lahir pada tahun 1736- yang membuat ia berusia 197 saat kematiaannya.
Namun pada tahun 1930, menurut catatan seorang Dekan Departemen Pendidikan di Minkuo University, Profesor Wu Chung-Chien, Li Ching lahir pada tahun 1677. Dalam catatan itu juga menyatakan Pemerintah China Imperial mengucapkan selamat ulang tahun ke-150 dan ke-200 kepada Li Ching.
Dalam catatan itu mengklaim Li Ching tidak ingat usia sebenarnya karena faktor usia yang sangat tua. Pada tahun 1928, koresponden The New York Times menulis bahwa banyak keturunan Li Ching mengklaim bahwa mereka lahir hingga tumbuh dewasa bersama kakeknya (Li Ching).
Mengenai pernikahan Li, salah satu versi mengatakan Li telah melupakan 23 istrinya yang telah menghasilkan 200 anak, lalu ia hidup bersama istri ke-24 yang berusia 60 tahun.
Versi lainnya pada tahun 1928, Li sebenarnya hanya mempunyai 14 istri dan 180 keturunan yang hidup sebelas generasi.
Berdasarkan beberapa catatan yang tidak konsisten, akan sulit memperkirakan usia Li Ching yang sebenarnya. Tapi berdasarkan semua catatan menunjukan ia memang adalah salah satu manusia tertua di dunia.
Selama hidupnya Li dilaporkan menjadi tabib, seniman bela diri, dan penasihat taktis untuk jenderal Cina. Pada usia 10 tahun, Li mulai mengumpulkan beberapa ramuan obat dan menjualnya. Ramuan yang dijualnya seperti lingzhi, goji berry, ginseng liar, he shou wu dan pegagan.
Selama 40 tahun Li bertahan hidup dengan cara menjual menjual ramuan tradisional Cina. Pada usia 70-an, Li pindah ke Kai Xian dan bergabung dengan pasukan tentara Cina sebagai guru bela diri dan penasihat taktis.
Salah satu muridnya, Taijiquan Master Da Liu mengklaim bahwa ketika Li Ching berusia 130 tahun, ia bertemu seorang pertapa tua berusia 500 tahun di wilayah pegunungan. Pertapa tua itu mengajarkannya Baguazhang (salah satu jenis seni bela diri Cina) dan Qigong (seni menyelaraskan nafas dan gerakan untuk penyembuhan dan meditasi). Da Liu melaporkan bahwa gurunya bisa berumur panjang karena selalu melakukan latihan Qigong setiap hari selama 120 tahun. Da Liu juga menyebutkan rahasia umur panjang gurunya adalah pikiran yang tenang, duduk seperti kura-kura, bergerak lincah seperti burung dara, dan tidur seperti anjing.
Banyak budaya dan legenda di masa lalu khusunya di India, Tibet dan Cina, yang mengisahkan tentang pertapa tua yang hidup selama ratusan tahun. Salah satu contohnya Rambhau Swami dari India yang dapat tidur diatas api tanpa terbakar dan tidak merasakan sakit, lalu ada juga Holy Man dari India yang yang tidak makan dan minum selama 70 tahun.
Kisah Li Ching Yuan yang diklaim pernah hidup hingga usia 256 tahun memang tidak rasional, ditambah kisahnya yang dibumbui legenda pertapa tua yang berusia 500 tahun. Namun dari semua itu hikmah yang dapat kita ambil adalah pentingnya hidup sehat, diet alami, dan olahraga teratur dengan kehidupan yang positif bebas dari stres dapat membuat hidup bahagia dan memperpanjang umur.
Source
Kisah Li Ching-Yuen (di eja Li Ching-Yun) mulai merebak setelah surat kabar diseluruh dunia melaporkan kematiannya pada 6 Mei 1933. Berita kematiannya yang dicetak di New York Times pada 6 Mei 1933, Li Ching-Yun warga Kaihsien yang terletak di Provinsi Cina Szechwan, ia lahir pada tahun 1736- yang membuat ia berusia 197 saat kematiaannya.
Namun pada tahun 1930, menurut catatan seorang Dekan Departemen Pendidikan di Minkuo University, Profesor Wu Chung-Chien, Li Ching lahir pada tahun 1677. Dalam catatan itu juga menyatakan Pemerintah China Imperial mengucapkan selamat ulang tahun ke-150 dan ke-200 kepada Li Ching.
Dalam catatan itu mengklaim Li Ching tidak ingat usia sebenarnya karena faktor usia yang sangat tua. Pada tahun 1928, koresponden The New York Times menulis bahwa banyak keturunan Li Ching mengklaim bahwa mereka lahir hingga tumbuh dewasa bersama kakeknya (Li Ching).
Mengenai pernikahan Li, salah satu versi mengatakan Li telah melupakan 23 istrinya yang telah menghasilkan 200 anak, lalu ia hidup bersama istri ke-24 yang berusia 60 tahun.
Versi lainnya pada tahun 1928, Li sebenarnya hanya mempunyai 14 istri dan 180 keturunan yang hidup sebelas generasi.
Berdasarkan beberapa catatan yang tidak konsisten, akan sulit memperkirakan usia Li Ching yang sebenarnya. Tapi berdasarkan semua catatan menunjukan ia memang adalah salah satu manusia tertua di dunia.
Selama hidupnya Li dilaporkan menjadi tabib, seniman bela diri, dan penasihat taktis untuk jenderal Cina. Pada usia 10 tahun, Li mulai mengumpulkan beberapa ramuan obat dan menjualnya. Ramuan yang dijualnya seperti lingzhi, goji berry, ginseng liar, he shou wu dan pegagan.
Selama 40 tahun Li bertahan hidup dengan cara menjual menjual ramuan tradisional Cina. Pada usia 70-an, Li pindah ke Kai Xian dan bergabung dengan pasukan tentara Cina sebagai guru bela diri dan penasihat taktis.
Salah satu muridnya, Taijiquan Master Da Liu mengklaim bahwa ketika Li Ching berusia 130 tahun, ia bertemu seorang pertapa tua berusia 500 tahun di wilayah pegunungan. Pertapa tua itu mengajarkannya Baguazhang (salah satu jenis seni bela diri Cina) dan Qigong (seni menyelaraskan nafas dan gerakan untuk penyembuhan dan meditasi). Da Liu melaporkan bahwa gurunya bisa berumur panjang karena selalu melakukan latihan Qigong setiap hari selama 120 tahun. Da Liu juga menyebutkan rahasia umur panjang gurunya adalah pikiran yang tenang, duduk seperti kura-kura, bergerak lincah seperti burung dara, dan tidur seperti anjing.
Banyak budaya dan legenda di masa lalu khusunya di India, Tibet dan Cina, yang mengisahkan tentang pertapa tua yang hidup selama ratusan tahun. Salah satu contohnya Rambhau Swami dari India yang dapat tidur diatas api tanpa terbakar dan tidak merasakan sakit, lalu ada juga Holy Man dari India yang yang tidak makan dan minum selama 70 tahun.
Kisah Li Ching Yuan yang diklaim pernah hidup hingga usia 256 tahun memang tidak rasional, ditambah kisahnya yang dibumbui legenda pertapa tua yang berusia 500 tahun. Namun dari semua itu hikmah yang dapat kita ambil adalah pentingnya hidup sehat, diet alami, dan olahraga teratur dengan kehidupan yang positif bebas dari stres dapat membuat hidup bahagia dan memperpanjang umur.
Source
0 komentar:
Posting Komentar